Dua hari ini, bakda zuhur ada kegiatan yang berbeda. Biasanya seluruh siswa setelah zuhur, mereka iktikaf sebentar kemudian kembali ke kelas masing-masing karena masih ada pembelajaran sampai pukul 13.30 WIB. Mereka tidak akan terlihat di ragam tempat selain di kelas. Namun pada dua hari ini, sebagian besar siswa-siswi kelas sebelas duduk bersila di selasar kelas lantai satu dan lantai dua. Hampir semuanya berpasangan. Mereka berdiskusi serius, terkadang terlihat jelas gerakan tangannya seperti sedang menjelaskan sesuatu namun di saat kemudian mereka menatap laptop di hadapan mereka secara serius. Apa sebenarnya yang mereka lakukan? Dalam kondisi berpuasa mereka seakan sedang membicarakan perihal sulit dengan sangat serius.
Di dua hari tersebut mereka ternyata sedang melakukan Seminar Hasil Penelitian secara terjadwal. Nampak di lantai dua, beberapa orang petugas sedang menyiapkan berkas. Mereka adalah panitia. Terpampang di meja panitia jadwal, daftar peserta dan judul penelitian serta daftar penguji. Bapak-Ibu guru yang akan ke kelas, mampir di sana untuk memastikan jadwalnya. Siswa-siswi yang duduk di depan kelas ternyata mereka yang sedang menunggu giliran jadwal ujian di ruang yang telah ditentukan. Ada yang cepat ujiannya ada juga yang lama sampai memakan waktu jadwal berikutnya. Terjawab sudah kenapa mereka sedemikian serius, karena mereka sedang menghadapi ujian. Bila jadwalnya terpakai maka pada saat Bapak-Ibu guru memasuki kelas, mereka segera membuntutinya. Mereka segera bersiap dengan segala perangkat yang ada dan tentunya agar bisa sejenak menenangkan degup jantungnya.
Seminar Hasil Penelitian ini merupakan laporan akhir siswa dalam pembelajaran Karya Tulis Ilmiah, pembelajaran khas di Insan Cendekia Serpong. Pengampunya terdiri dari tiga orang guru sebagai Tim Guru KTI, yaitu Ibu Etty Poejiastuti, Ibu Tina Yulistania, dan Ibu Yuna Putri Kadarisman. Merekalah yang menyusun desain pembelajaran tersebut.
Pembelajaran ini terdiri dari satu kesatuan rangkaian dari mulai pengenalan teori dan metode penelitian, perumusan topik penelitian, merancang penelitian, penelusuran sumber, review jurnal, merumuskan teknik penulisan dan diakhiri dengan Seminar Proposal Penelitian sebagai kegiatan akhir pembelajaran di semester ganjil. Apakah mereka melakukan itu sendiri? Apakah hanya bertiga pembimbing untuk seluruh siswa? Tidak. Mereka diarahkan untuk berkelompok. Sejak tema penelitian mereka disetujui Tim Guru, setiap kelompok kemudian akan mendapatkan dua orang guru pembimbing. Pemilihan guru pembimbing akan diupayakan dan disesuaikan dengan tema penelitian. Bapak-Ibu guru pembimbing inilah yang secara intens mendampingi kelompok siswa dari semester ganjil hingga saat Seminar Hasil di semester genap. Di semester genap ini, kegiatan diawali dengan penentuan instrumen penelitian, proses penelitian dan daikhir dengan seminar hasil. Selama proses tersebut, Tim Guru KTI akan memantau perkembangan. Diakui oleh siswa-siswi merekalah yang sering memberikan jalan keluar saat menghadapi beragam kendala baik saat berhadapan dengan guru pembimbing ataupun kendala teknis lainnya.
Bila memperhatikan ekspresi mereka saat keluar kelas pasca seminar, terlihat beragam ekspresi yang sulit untuk digambarkan. Ada yang tersenyum ceria, ada yang senyum malu-malu, ada yang seolah tercerahkan, ada yang seperti telah menyelesaikan sebuah perlombaan namun ada juga yang nampak “mendung”. Saat dikonfirmasi, mereka rata-rata menyampaikan keseruan mereka. Ada cerita kepuasan dan penyesalan. “Sesuai prediksi sih, Pak. Apa yang kita rasa ga optimal ternyata jadi sasaran pertanyaan penguji, hehe… tapi semua itu worth it lah” kata salah satu siswi menilai sendiri hasil kinerjanya.
“Ini belum selesai, bukan akhir pembelajaran loh. Kan masih harus melakukan revisi setelah sidang. Hasil revisi itu harus diserahkan ke kami. Ada waktu sampe hari Jumat, 12 Mei lusa. Mereka yang telah menyerahkan hasil revisi baru bisa dikatakan selesai penelitiannya” jelas Bu Tina. “Hasil revisi akan kami lihat dan digabungkan dengan penilaian dari penguji. Gabungan itulah yang akan menjadi nilai hasil penelitian” imbuhnya.
Ada harapan besar dari Madrasah terhadap pembelajaran ini memang. Mereka diharapkan dapat mengenal dan terbiasa dengan pola pikir ilmiah dan kerja ilmiah. Melalui pembelajaran ini mereka belajar untuk mengenal teori dan berusaha menerapkan teori tersebut. Mereka belajar berdialektika saat melakukan bimbingan, berdiskusi yang intens dengan pembinanya serta saat proses penelitian itu sendiri. Mereka diarahkan agar terbiasa melakukan penelusuran informasi pada sumber terpercaya. Selain itu, mereka juga mereka dituntut dapat belajar bersabar dalam berproses, belajar menyampaikan gagasan, berargumentasi dengan baik dan menerima kritik dan masukan. Sehingga dapat menjadi bekal berharga di level pendidikan yang lebih tinggi nantinya.
Selamat kepada semua siswa-siswi atas kerja ilmiahnya. Semoga kerja kerasnya dapat membuka jalan penelitian yang lebih baik. (iede)