Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan seluruh umat Islam di dunia, karena keutamaan ibadah di bulan tersebut yang akan dilipatgandakan pahalanya. Bagi anak yang baru pertama kali di sekolah berasrama seperti di MAN Insan Cendekia Serpong, tentu ini adalah pengalaman yang baru dan mengharukan. Bagi siswa kelas X, ini adalah Ramadhan pertama berpisah dengan orangtuanya dan menjalani salat Tarawih perdana di sekolah. Bagi siswa kelas XI, ini adalah pengalaman kedua kalinya, karena tahun lalu sudah merasakannya, dan bagi siswa kelas XII ini juga pengalaman kedua kalinya, karena saat mereka di tahun pertama, kondisi pandemi masih mengharuskan belajar secara online atau daring.
Di sekolah ini, saat bulan Ramadan, setelah salat Isya dilaksanakan, biasanya tidak langsung melaksanakan Salat Tarawih, tetapi ada kultum tarawih dulu yang disampaikan oleh guru dan pegawai di MAN Insan Cendekia Serpong. Untuk malam perdana ini, kultum tarawih disampaikan oleh Muhammad Zaenuri, M.Pd. yang membahas tentang Hakikat Puasa dan Tingkatan Orang Berpuasa. Setelah kultum tarawih, baru dilaksanakan salat tarawih sebanyak 11 rakaat beserta witir.
Penceramah shalat tarawih ini membahas tentang makna puasa yang berarti menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dan mengurangi nilai pahala puasa. Puasa bukan hanya menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, tapi juga berusaha untuk meningkatkan kualitas puasa dengan cara menghindari melakukan hal yang bisa mengurangi pahala puasa seperti berbohong, mencuri, ghibah dan lain-lain.
Penceramah juga membahas 3 tingkatan kualitas orang berpuasa menurut Imam Ghazali yaitu Puasa Awam, Puasa Khusus/Spesial dan Khushusil khushus. Puasa orang awam adalah puasa yang dilakukan kebanyakan dari kita yang hanya menggugurkan kewajiban dan hanya menahan diri dari haus, lapar dan hal yang membatalkan secara syariat. Level kedua adalah puasa khusus atau orang orang spesial, yaitu bukan hanya menahan diri dari yang membatalkan secara syariat, tapi menahan seluruh panca indera dari berbuat dosa dan masiat. Dan level tertinggi adalah Puasa super khusus yaitu paling istimewa yaitu mereka yang puasanya tidak hanya menahan diri dari masiat tapi juga menahan hatinya dari segala hal selain Allah. Mereka selalu fokus mempersembahkan puasa terbaiknya hanya untuk Allah saja. Semoga kita bisa meningkatkan level puasa kita tahun ini menuju level tertinggi. Aamiin
Bumi Cendekia, Ramadan 1444 H
EN