humas@ic.sch.id
021-7563578

Rekayasa dan Inovasi Teknologi MAN Insan Cendekia Serpong

img

Rekayasa dan Inovasi Teknologi MAN Insan Cendekia Serpong

30 November 2023 55      549

Seiring dengan berkembangnya zaman, inovasi akan teknologi pun turut berkembang dengan pesat. Kehidupan sehari-hari tentunya tak akan luput dari suatu masalah. Oleh karena itu, diperlukannya solusi untuk mengatasi suatu masalah tersebut adalah hal yang selalu menjadi perbincangan dan dicari-cari oleh banyak orang. Berawal dari lingkungan Madrasah, siswa-siswi pun turut aktif berpartisipasi dalam sebuah kegiatan kurikulum yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan problem solving mereka dalam berbagai macam situasi belajar. Untuk itu, diadakanlah P5 Kurikulum Merdeka bagi siswa-siswi kelas X dan XI di MAN Insan Cendekia Serpong. P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Pada kegiatan P5 ini, siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong mengusung tema tentang “Rekayasa Teknologi di Lingkungan Madrasah”.

Dari kelas XI sendiri, proyek mereka sendiri memiliki konsep yang berbeda-beda tiap kelasnya. Mengambil contoh dari kelas XI-1, mereka membuat sebuah konsep rekayasa teknologi informasi yang bernama ‘Sistem Kopinmine”. Konsep yang mereka rancang adalah aplikasi digital untuk para siswa yang dapat dengan mudah mencari tahu apakah mereka pernah melakukan transaksi di Kopinma dengan uang berlebih karena tidak ada kembalian dan mereka dapat mengetahui berapa nominalnya tanpa perlu repot-repot mencarinya secara manual pada buku catatan yang ada di kasir. Data bagi siapa saja yang pernah kelebihan uang saat bertransaksi di Kopinma dapat dicari dengan lebih mudah, cepat dan efisien pada aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi tersebut, masalah yang terjadi bagi para siswa dan kasir ketika bertransaksi di Kopinma dapat teratasi dengan baik. Inovasi dari pembuatan aplikasi Kopinmine ini tentunya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam keseharian di MAN Insan Cendekia Serpong.

Beralih ke kelas lainnya, Kelas XI-4 sendiri merancang sebuah konsep alat berteknologi dalam pembuatan kompos dari sampah-sampah organik kering. Melihat dari banyaknya sampah dedaunan kering yang sering memenuhi beberapa area MAN Insan Cendekia Serpong, mereka mencari ide bagaimana cara memanfaatkan sampah-sampah tersebut yang telah dikumpulkan tiap minggunya. Alat pembuat kompos tersebut menjadi sebuah solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah sampah-sampah kering yang selalu menumpuk, tetapi sulit untuk diolah. Alat tersebut memakai konsep dari teknologi blender dan mesin cuci yang digabungkan dalam satu alat. Sampah organik kering yang telah dikumpulkan dapat dimasukkan ke dalam mesin tersebut untuk dihancurkan, kemudian akan ditambahkan air dan cairan EM4 untuk mempercepat proses pengomposan. Setelah itu, alat tersebut akan mencampur atau mengaduk semua bahan yang telah diolah pada proses sebelumnya, dan kompos akan jadi dalam waktu satu hingga dua minggu. Alat tersebut tentunya menjadi salah satu inovasi dan rekayasa teknologi yang menarik untuk diciptakan. Kehadiran alat tersebut tentunya dapat membantu para siswa dan petugas kebersihan dalam mengolah sampah-sampah organik kering yang ada di lingkungan MAN Insan Cendekia Serpong.

Dari ide-ide dan inovasi yang ditawarkan oleh para siswa, hal tersebut tentunya dapat menjadi sebuah pembelajaran yang menarik di sekolah dan menjadi sebuah wadah kreativitas bagi para siswa. Hasil karya dan proyek yang mereka lakukan pun dapat menjadi sebuah langkah dan pertimbangan di masa mendatang sebagai implementasi untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Adanya kegiatan P5 ini juga tidak hanya melatih dan memperkuat karakter serta keterampilan para siswa, mereka pun semakin dilatih untuk bersama-sama mencari solusi dan bagaimana penyelesaian masalah yang sedang dan akan mereka hadapi di masyarakat nantinya.