Dikutip dari laman kurikulum.kemdikbud.go.id diberitakan bahwa “sejak diluncurkan pada tahun 2022, kini lebih dari 300 ribu satuan pendidikan telah menerapkan Kurikulum Merdeka secara sukarela”. MAN Insan Cendekia Serpong termasuk dari salah satu lembaga pendidikan menengah yang merespon positif dan secara langsung menyambut dan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran tersebut. Kini, dengan ditetapkannya secara resmi Kurikulum Merdeka melalui Peraturan Mendikbudristek No. 12 Tahun 2021 menjadi kerangka dasar dan struktur kurikulum untuk seluruh satuan pendidikan di Indonesia, maka hal tersebut semakin mengukuhkan Madrasah dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang telah dua tahun berjalan ini.
Dalam merespon dinamika dunia pendidikan ini, baik regulasi ataupun perkembangan pendidikan kekinian pada umummnya, Madrasah mengambil langkah strategis dalam merumuskan perencanaan implementasinya dengan kegiatan menyelenggarakan Kegiatan Penyusunan Dokumen Kurikulum Operasional Madrasah tahun 2024/2025. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 24 hingga 27 April 2024. Diharapkan dari kegiatan ini dapat merumuskan berbagai hal strategis dan teknis yang akan menjadi landasan implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran depan.
Ibu Eneng Uswatun Hasanah sebagai Wakil Kurikulum dalam kesempatan itu menyampaikan kepada Tim Pengembang Kurikulum Madrasah bahwa tujuan kegitan tersebut salah satunya adalah agar bisa mempersiapkan segala sesuatunya yang terkait dengan proses pembelajaran, asesmen dan juga mempersiapkan peserta didik Madrasah agar bisa melanjutkan proses peendidikan ke level selanjutnya sesuai dengan bakat, minat dan potensi peserta didik itu sendiri. Hal ini senada dengan yang disampaikan Bapak Hilal Najmi selaku Kepala Madrasah dalam arahannya. Sebagai tambahan, imbuhnya: “Proses pendidikan yang dilaksanakan hendaknya menjadi sebuah proses yang menyenangkan dan bahkan membahagiakan”. Tugas berat ini adalah tugas kita sebagai guru atau pendidik khususnya dan lembaga pada umumnya. Dan, hal ini harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
Penyusunan dokumen ini ditandai dengan adanya adu argumentasi yang hangat mendekati panas. Dapat dipahami hal itu terjadi, karena ramuan dan pengolahan yang optimal inilah yang diharapkan dapat menghadirkan racikan yang pas. Racikan yang terdiri dari idealisme dan legacy keinsancendekiaan serta perkembangan kekinian dunia pendidikan. Semoga dengan demikian muruah Madrasah akan tetap terjaga dengan baik. Semoga. (iede)