
Belajar Melindungi Lingkungan Bersama APEM Adulan
Pada hari Selasa, 27 September 2023, siswa
kelas 10 MAN Insan Cendekia Serpong, atau biasa dikenal dengan Adulan (Angkatan
Dua Puluh Sembilan) mengikuti kegiatan Aplikasi Pembelajaran (APEM) perdana
mereka selama menjadi siswa MAN Insan Cendekia Serpong. APEM kali ini terintegrasi dengan P5P2RA, sebuah proyek
pemerintah untuk terus menggenjot dan mengoptimalkan pendidikan siswa di
Indonesia. Dengan tema "Gaya Hidup yang Berkelanjutan", para siswa
diajak ke berbagai lokasi yang dapat menambah pengetahuan dan kesadaran mereka
tentang krisis yang dihadapi bumi saat ini, serta tantangan-tantangan untuk
masa depan planet kita, tentunya Indonesia.
Beragam persiapan dilakukan oleh Adulan,
seperti mengumpulkan botol bekas dan membuat daftar pertanyaan. Mereka begitu
antusias dengan APEM pertama mereka ini. Tak lupa, ini adalah kesempatan
belajar yang tak bisa terulang lagi, maka dari itu mereka sudah bersiap dari
jauh-jauh hari.
Bergerak dari sekolah pada pagi hari, tiga bus
yang berisikan Adulan ini mengunjungi salah satu yayasan kemanusiaan terbesar
di dunia, Yayasan Buddha Tzu Chi di Jakarta Utara. Di sana mereka disambut
ramah oleh para relawan yang menjelaskan visi-misi dan kontribusi yayasan
tersebut pada Indonesia dan dunia. Sebagai organisasi yang multikultural dan
internasional, mereka menyampaikan suatu pelajaran bahwa membantu manusia itu
harus melewati batas agama dan budaya untuk dapat mencapai kedamaian dan
keberhasilan.
“Jika kita tak bisa membahagiakan orang lain,
kita seharusnya bisa mengurangi penderitaan yang lain," ujar Master Cheng
Yin, pendiri yayasan tersebut.
Di yayasan tersebut, para siswa belajar
bagaimana melindungi lingkungan melalui aksi-aksi kecil yang dilakukan secara
serentak sehingga memberikan dampak positif yang cukup besar. Di sana juga
terdapat prinsip bahwa tidak hanya harus mengajak yang mampu membantu yang
kurang mampu, tetapi juga menginspirasi yang kurang mampu untuk tetap menolong
dan membantu sesama karena sesungguhnya di dunia ini semua orang saling
membutuhkan.
Matahari sudah meninggi, Adulan pun disuguhi
makanan menu vegetarian di kafetaria yayasan tersebut. Hikmahnya, mereka dapat
mengurangi biaya dan limbah dari mengkonsumsi daging-dagingan dari berbagai
kandang peternakan. Hidangan dari tempe, tahu sampai telur tersedia memanjakan
lidah, memberikan pengalaman baru bagi para siswa di sana. Ditutup dengan foto
bersama, rombongan Adulan pun melanjutkan perjalanannya ke Taman Wisata Alam
Angke Kapuk.
Mengawali kegiatan di sana, para siswa salat
berjamaah di Masjid Al-Hikmah, masjid terapung yang ada di sana. Seusainya,
dipandu oleh kakak-kakak pengurus di taman tersebut, para siswa diajak
berkeliling taman mangrove dan diperlihatkan sejarah taman yang penuh
lika-liku. Dari tambak ilegal, sampai pemugaran oleh pihak swasta, sekarang TWA
(Taman Wisata Alam) menjadi salah satu tempat rekreasi yang sering dikunjungi
orang. Bahkan, presiden Indonesia, Pak Jokowi, pernah menanam mangrove di
tempat ini.
"Bukan besarnya aksi yang dilihat, tapi
konsistensi mereka dalam berkarya," tutur Sri Leila Murniwati Harahap,
perintis taman ini.
Pepohonan yang rimbun dan suasana yang sejuk
mengingatkan bahwa alam adalah rumah manusia dan harus dilindungi dan
dilestarikan. Di sini pula siswa-siswi diajari berbagai kebermanfaatan
keragaman hayati jika kita menjaga kehijauan lingkungan. Dengan hari beranjak
sore, pembelajaran berbagai tanaman mangrove pun dilanjutkan dengan kembali
berkelana ke berbagai pulau buatan di wilayah Pantai Indah Kapuk. Menikmati
indahnya hasil konstruksi di wilayah ini, di sini mereka belajar tentang bahaya
naiknya air laut dan usaha manusia untuk mereklamasi tanah di pesisir pantai.
Untuk menutup hari yang penuh penat ini,
Adulan menghabiskan waktu sunset dengan
bersantai di pantai yang bertemakan budaya Hawaii, yaitu Pantai Aloha di PIK 2.
Berfoto di pasir putih dan udara sejuk, para siswa mengambil banyak kenangan
foto sebagai penanda berhasilnya APEM pertama mereka ini.
"Keren banget APEM nya, pengen APEM
berkali-kali lagi!", seru Magani Ilman Arif, siswa X2.
Matahari terbenam, salat magrib pun
dikumandangkan. Para siswa salat dengan bergiliran sebelum menaiki bus lagi
untuk melaksanakan perjalanan pulang. Banyaknya aktivitas membuat banyak siswa
cepat terlelap, tetapi ada saja yang masih cukup energik untuk berkaraoke dan bernyanyi
sepanjang perjalanan, bercerita kembali tentang pengalaman mereka selama hari
ini. Sekitar pukul 9 malam, ketiga bus sudah kembali ke kampus MAN Insan
Cendekia Serpong, dengan resmi mengakhiri kegiatan APEM angkatan dua puluh
sembilan pada hari ini.
Semoga dengan terlaksananya kegiatan APEM ini,
P52P2RA yang akan datang selama seminggu ini dapat memberi kontribusi dan
manfaat yang berguna bagi siswa, sekolah dan masyarakat umum.
- Cendekia Broadcasting Club 23/24 -