humas@ic.sch.id
021-7563578

Raker yang Menyenangkan

img

Raker yang Menyenangkan

29 June 2024 5      72

Ada yang masih terbawa hingga saat ini yaitu kesan dari ungkapan Pak Nas (panggilan akrab Ust. Nasrullah Magnet Rezeki) yang mengatakan: “Saya mau tanah itu, lalu saya kedipin seraya berdoa ‘Ya Allah saya mau tanah itu’. Beberapa hari kemudian tanah itu menjadi milik saya”. Kemudian beliau berpesan “Maka kalau Bapak-Ibu ada kemauan, harus yakin dan yang penting harus diapakan Bapak-Ibu?” Tanyanya kepada hadirin. Beliau sambil memperagakan tangannya memukul ke bawah tiga kali seraya disertai ucapan “Dipraktikkan!” Harus diapakan Bapak-Ibu? Serempak hadirin memperagakan apa yang dicontohkan beliau “Dipraktikkan!” Dan setelahnya diikuti tawa riang dan lepas.

Pembawaan yang santai dan diselingi humor ringan yang menertawakan diri sendiri menjadi ciri khas Pak Nas. Hadirin terbuai dengan penyampaiannya. Di akhir pemaparannya beliau sampaikan “Bapak-Ibu kita baru memasuki pengantar untuk mempelajari Maget Rezeqi”. Tertawa peserta pun pecah, karena hal disampaikan setelah hampir dua jam beliau berorasi. Selain melalui buku yang beliau sudah tulis, beliau juga sampaikan bahwa bila ingin mempelajarinya silakan akses kumpulan audionya di: https://telegram.me/audiomagnetrezeki atau bisa mengakses channel youtube beliau di https://www.youtube.com/@NasrullahMagnetRezeki.

Pak Nas meruapakan narasumber yang mengisi sesi terakhir raker yaitu sesi spiritual. Setelah sebelumnya panitia menghadirkan dua narasumber lainnya yang juga tak kalah menarik.

Sesi materi profesi untuk tenaga kependidikan diisi oleh Pak Muniruddin dari Psikologi UI yang mengupas tentang layanan prima. Pada waktu yang bersamaan untuk pendidik diisi oleh Pak Cece Sutia dari Pengawas SMU/SMK Dinas Pendidikan Jawa Barat. Beliau membahas tentang bagaimana kita sebagai guru memperlakukan kurikulum merdeka. Keduanya membahas terkait kompetensi apa yang harus dikuasai baik oleh tenaga kependidikan atau pun pendidik.

Pak Cece dengan khas kesundaannya yang humoris, menggelitik pemahaman Bapak-Ibu guru terhadap dunia pendidikan secara keseluruhan dan khususnya terhadap kurikulum merdeka/nasional. Pemaparannya selama dua termin tidak membuat ruangan ditinggalkan peserta. Sebaliknya, justru menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang menantang untuk didiskusikan lebih mendalam. Dengan suasana yang santai, beliau dengan sabar dan enerjik menjelaskan dari sisi filosofis hingga praktis. Dari pemaparannya yang “menarik” itu para peserta dapat menarik benang merah dari kurikulum nasional sebagai panduan/acuan hingga dapat diturunkan di kelas dengan pendekatan yang sesuai.

Kompetensi lainnya yang disasar panitia adalah penguasaan keterampilan softskills. Untuk materi ini panitia menghadirkan Pak A.M. Nasrulloh dari Softskills Academy Bandung. Pada sesi ini, dengan topik “Character Development Program” peserta benar-benar dibawa pada kesadaran bahwa softskills merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus ditingkatkan, dipelihara dan dikuatkan. Softskills merupakan sikap mental yang manjadi karakter. Menurutnya sikap mental yang baik akan memberikan nilai diri yang tinggi. Softskills yang baik dengan ditunjang sains teknologi yang tinggi akan melahirkan peradaban yang menjunjung nilai kemanusiaan.

Kita harus punya jiwa yang optimis dan mau berubah. Perubahan menurutnya terjadi karena dua hal, keadaan dan keinginan. Beliau mencontohkan kondisinya sebagai anak ke-11. Kondisi inilah yang memaksanya berubah. “Sekarang konsisi apa yang mendorong Bapak-Ibu bisa berubah menjadi lebih baik? Bapak-Ibu anak keberapa? Kalau ada yang lebih dari saya, saya akan kasih hadiah.” Tanyanya. Pertanyaan yang hanya bisa dijawab tawa riang berjamaah. “Masalahnya apakah Bapak-Ibu ingin berubah atau tidak. Itu saja!” Pungkasnya. Lebih dari dua jam dia berinteraksi dengan peserta secara enerjik dan menarik. Peserta tetap antusias hingga akhir sesi. Luar biasa. Di akhir paparannya beliau menawarkan secara gratis untuk mengikuti training softskills secara online khusus untuk civitas madrasah. Informasi lengkapnya bisa diakses di https://softskillsacademy.id/.

Berdasarkan testimomi beberapa peserta, raker kali ini beda. Menurut pegawai senior, raker kali ini seperti kembali ke khittah Insan Cendekia Serpong. Sementara menurut pegawai yunior yang baru beberapa kali mengikuti acara raker sebelumnya mengakui kalau raker kali ini daging semua. Padat manfaat dan ceria bahagia. Semoga menjadi bekal baik untuk menatap dan menjalani tahun ajaran yang akan datang.

Viva Insan Cendekia Serpong! (iede)