Seiring dengan berkembangnya zaman, inovasi
akan teknologi pun turut berkembang dengan pesat. Kehidupan sehari-hari
tentunya tak akan luput dari suatu masalah. Oleh karena itu, diperlukannya
solusi untuk mengatasi suatu masalah tersebut adalah hal yang selalu menjadi
perbincangan dan dicari-cari oleh banyak orang. Berawal dari lingkungan
Madrasah, siswa-siswi pun turut aktif berpartisipasi dalam sebuah kegiatan
kurikulum yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan problem solving mereka dalam berbagai
macam situasi belajar. Untuk itu, diadakanlah P5 Kurikulum Merdeka bagi
siswa-siswi kelas X dan XI di MAN Insan Cendekia Serpong. P5 atau Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Pada kegiatan P5 ini, siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong mengusung tema
tentang “Rekayasa Teknologi di Lingkungan Madrasah”.
Dari kelas XI sendiri, proyek mereka sendiri
memiliki konsep yang berbeda-beda tiap kelasnya. Mengambil contoh dari kelas
XI-1, mereka membuat sebuah konsep rekayasa teknologi informasi yang bernama
‘Sistem Kopinmine”. Konsep yang mereka rancang adalah aplikasi digital untuk
para siswa yang dapat dengan mudah mencari tahu apakah mereka pernah melakukan
transaksi di Kopinma dengan uang berlebih karena tidak ada kembalian dan mereka
dapat mengetahui berapa nominalnya tanpa perlu repot-repot mencarinya secara manual pada buku catatan yang ada di
kasir. Data bagi siapa saja yang pernah kelebihan uang saat bertransaksi di
Kopinma dapat dicari dengan lebih mudah, cepat dan efisien pada aplikasi
tersebut. Dengan adanya aplikasi tersebut, masalah yang terjadi bagi para siswa
dan kasir ketika bertransaksi di Kopinma dapat teratasi dengan baik. Inovasi
dari pembuatan aplikasi Kopinmine ini tentunya menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi masalah yang terjadi dalam keseharian di MAN Insan Cendekia Serpong.
Beralih ke kelas lainnya, Kelas XI-4 sendiri
merancang sebuah konsep alat berteknologi dalam pembuatan kompos dari
sampah-sampah organik kering. Melihat dari banyaknya sampah dedaunan kering
yang sering memenuhi beberapa area MAN Insan Cendekia Serpong, mereka mencari
ide bagaimana cara memanfaatkan sampah-sampah tersebut yang telah dikumpulkan
tiap minggunya. Alat pembuat kompos tersebut menjadi sebuah solusi yang
ditawarkan untuk mengatasi masalah sampah-sampah kering yang selalu menumpuk,
tetapi sulit untuk diolah. Alat tersebut memakai konsep dari teknologi blender dan mesin cuci yang digabungkan
dalam satu alat. Sampah organik kering yang telah dikumpulkan dapat dimasukkan
ke dalam mesin tersebut untuk dihancurkan, kemudian akan ditambahkan air dan
cairan EM4 untuk mempercepat proses
pengomposan. Setelah itu, alat tersebut akan mencampur atau mengaduk semua
bahan yang telah diolah pada proses sebelumnya, dan kompos akan jadi dalam
waktu satu hingga dua minggu. Alat tersebut tentunya menjadi salah satu inovasi
dan rekayasa teknologi yang menarik untuk diciptakan. Kehadiran alat tersebut
tentunya dapat membantu para siswa dan petugas kebersihan dalam mengolah sampah-sampah
organik kering yang ada di lingkungan MAN Insan Cendekia Serpong.
Dari ide-ide dan
inovasi yang ditawarkan oleh para siswa, hal tersebut tentunya dapat menjadi
sebuah pembelajaran yang menarik di sekolah dan menjadi sebuah wadah
kreativitas bagi para siswa. Hasil karya dan proyek yang mereka lakukan pun
dapat menjadi sebuah langkah dan pertimbangan di masa mendatang sebagai
implementasi untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi di kehidupan
sehari-hari. Adanya kegiatan P5 ini juga tidak hanya melatih dan memperkuat
karakter serta keterampilan para siswa, mereka pun semakin dilatih untuk
bersama-sama mencari solusi dan bagaimana penyelesaian masalah yang sedang dan
akan mereka hadapi di masyarakat nantinya.