humas@ic.sch.id
021-7563578

Hungaria : Cerita Areefa Sekembalinya dari Pertukaran Pelajar

img

Hungaria : Cerita Areefa Sekembalinya dari Pertukaran Pelajar

26 July 2024 36      433

Oleh Areefa Zia Hanan XI-4

 

Terbang dan menjelajah tanah Eropa sudah lama menjadi impian saya, namun tidak pernah  terbayangkan akan terwujud ketika saya masih menduduki bangku sekolah menengah. Bermula dari pemaparan studi luar negri yang kerap dibahas oleh guru-guru di IC Serpong membuat saya semakin yakin untuk mendaftar program pertukaran pelajar SMA di bawah Yayasan Bina Antarbudaya Indonesia. 

Saya mendapatkan informasi dari Ibu dan juga kakak saya yang sudah bergabung dalam program ini sebelumnya. Namun, meskipun sudah banyak informasi yang saya peroleh, proses seleksi yang panjang dan ketat tidaklah mudah. Saya mendaftar dua program sekaligus yaitu program KL-YES untuk pergi ke Amerika Serikat dan program AFS yang pendaftarannya dilakukan pada Bulan September. 

Seleksi awal dimulai dengan berbagai berkas yang perlu diisi dan dikerjakan, seperti motivasi mengikuti program hingga menulis esai dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Wawancara dan tahap seleksi lainnya juga tidak kalah melatih keberanian saya.

Hingga akhirnya pada bulan Mei saya resmi menjadi calon murid pertukaran ke Hungaria. Orientasi demi orientasi untuk mematangkan persiapan saya dalam menjalani program 10 bulan pun dilaksanakan.

Selama program berlangsung saya tinggal bersama keluarga angkat dan bersekolah di sekolah terdekat. Bergabung menjadi anggota baru di keluarga asing adalah sebuah pengalaman tak tergantikan, menjadi bagian dari mereka yang memiliki perbedaan dari berbagai aspek. Di sekolah saya berteman dan merasakan sistem pendidikan yang berbeda.

Namun, perlahan semua hal yang aneh dan asing melebur menjadi sesuatu yang biasa bagi saya. Berpergian menggunakan transportasi umum dan jalan kaki menjadi sebuah kebiasaan, lebih memperhatikan pola makan dan olahraga yang ternyata dianggap utama di Hungaria, mendalami makna peninggalan sejarah di sana, hingga berbagi budaya dari teman-teman pertukaran lain menjadi hobi saya. 

Banyak kesempatan berdiskusi dengan berbagai macam tipe dan latar belakang orang membuat saya lebih berpikir hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan, ilmu dan pembelajaran baru saya dapatkan di sana. Meskipun sekarang setelah kembali saya harus mengulang tahun di sekolah, namun ribuan bahkan tidak terhitung manfaat dan pengalaman selama sepuluh bulan saya di Hungaria tidak bisa dibandingkan. Pengalaman luar biasa ini saya simpulkan sebagai “my exchange year isn’t a year in my life it’s a life in a year”.